(Laila, 25 Tahun)
Jawab:
Dear Laila, kuretase merupakan salah satu prosedur untuk membersihkan rahim dari sisa konsepsi ataupun pertumbuhan yang tidak normal dari lapisan rahim, biasanya pasien dibius sebelum melakukan prosedur ini. Dengan kuretase ini lapisan rahim dikerok sehingga menjadi lebih tipis. Kondisi rahim yang relatif lebih tipis ini membuat kondisi rahim kurang baik untuk perkembangan awal janin. Oleh karena itu biasanya disarankan untuk tidak hamil dalam 3-4 bulan setelah prosedur kuretase.
Prosedur ini memiliki komplikasi yang cukup rumit, seperti kemungkinan terjadinya robekan pada rahim atau infeksi. Jika tidak mengalami komplikasi dan tidak ada masalah dalam alat reproduksi anda sebelumnya maka tentu saja anda dapat hamil kembali, namun tentunya dengan memberi jarak sekitar 3-4 bulan.
Yang perlu anda tanyakan kepada dokter anda adalah, apa penyebab kehamilan kosong tersebut (blighted ovum), sehingga kejadian ini dapat dicegah agar tidak terjadi kembali. Blighted ovum terjadi karena kematian janin yang sangat dini namun tetap terjadi perkembangan kantung kehamilan sedangkan tidak terjadi perkembangan janin lagi. Adakah infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Simpleks) atau adakah penyebab lainnya. Untuk memastikan hal ini harus melalui berbagai pemeriksaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar