Selasa, 22 November 2011

SEJARAH ALAT BANTU SEKSUAL ( DILDO )

Sejak 25.000 tahun lalu sebelum masehi, alat bantu seks mulai dikenal. Pada masa itu, sudah ada patung wanita yang diidentikkan dengan dewi kesuburan. Benda prasejarah yang dibuat dari kayu tersebut berbentuk tubuh wanita tanpa wajah dengan buah dada yang besar, alat kelamin, serta pantat dan paha yang besar. Bisa jadi benda berbentuk tubuh wanita itu merukan sex toy pertama di dunia yang pernah ada.


Tahun 500 sebelum masehi, ditemukan sebuah relief Yunani yang menggambarkan perdagangan DILDO (alat bantu seks) seperti sekarang ini. Kala itu, alat kelamin pria bauatan yang disebut ALIBOS dijual dan ditawarkan kepada wanita-wanita berkelas yang kesepian.



Tahun 1200 masehi, cincin penis mulai dikenal. Kala itu, cincin penis yang dibuat dari kelopak mata kambing lengkap dengan bulu matanya. Bulu mata ini disebut-sebut dapat menambah kenikmatan dalam bercinta. Di masa kini, cincin penis dilengkapi dengan vibrator dan di desain sedemikian rupa sehingga bisa menstimulasi tekstikel sekaligus klitoris saat penetrasi.


Pada abad ke-14, istilah DILDO mulai diperkenalkan di Italia. Saat itu DILDO dibuat dari kayu atau kulit binatang. Cara menggunakannya adalah harus menggunakan minyak zaitun yang berfungsi sebagai pelicin. Dan kini, piranti sudah banyak diproduksi dengan berbagai macam variasi, mulai dari permukaan super lembut hingga super kasar, dan bergetar (vibrator). Semua itu untuk menambah kenikmatan dalam bercinta.


Tahun 1750, muncul alat bantu seks yang dinamakan bondage dan masochims. Seperti cambuk, penutup mata, borgol, hingga penjepit payudara. Vibrator adalah replika penis pria yang bergetar, pertama kali dibuat oleh George Taylor di Amerika tahun 1869.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar